Ini indikator malnutrisi kronik, gambarkan riwayat kurang gizi anak dalam jangka panjang.
Problem malnutrisi atau kurang gizi saat masa kehamilan dan masa bayi berdampak pada tinggi badan anak-anak usia sekolah. Universitas Gadjah Mada melansir, 36,1 persen anak usia sekolah di Indonesia mengalami
stunted atau tinggi badan dibanding umur rendah.
“Sebagai gambaran saja, untuk anak gizi kurang tahun 2007 ada 18,4% dan tahun 2010 17,9%. Sedangkan yang
stunting tahun 2007 sebesar 36,8% dan tahun 2010 ini turun sedikit menjadi 35,6%,” ujar Prof Hamam Hadi, Ketua Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM.
Seperti dilansir laman UGM awal Oktober 2010 ini, permasalahan
stunted ini muncul akibat kualitas makanan yang rendah.
Stunted menjadi indikator malnutrisi kronik yang menggambarkan riwayat kurang gizi anak dalam jangka waktu lama atau pernah menderita penyakit infeksi berulang.